Alkisah seorang cowok ganteng bernama Budi. Di sekolah dia terkenal sebagai cowok cerdas, dengan prestasi juara kelasnya di setiap semester. Dengan modal kegantengan dan kecerdasannya banyaklah cewek yang ingin jadi pacarnya.
Suatu hari, Rina, cewek cantik nomor 1 di sekolah mengajak Budi main ke rumahnya. Dengan modus belajar kelompok, Rina punya rencana berduaan dengan si cowok ganteng sekalian proses penembakan karena hari itu kedua orangtua Rina pergi keluar kota.
Singkat cerita, tibalah mereka berdua di rumah Rina. Ketika hendak masuk rumah, seperti biasa Budi membuka sepatunya.
Tiba-tiba keluarlah aroma tak sedap dari arah kaki Budi. Rina tersentak diam, kaku tak bersuara. Rasa kasmaran yang menggebu-gebu selama 4 semester kontan hilang tergerus oleh bau kaki Sang Cowok Gantengnya.
Hahaha...!!! Tapi cerita ini hanyalah fiktif belaka, kesamaan nama dan kejadian merupakan karangan saja, tidak ada unsur kesengajaan untuk menyindir dan menghina pihak-pihak tertentu, apalagi partai politik tertentu.
Seharusnya kisah di atas bisa dihindari dengan bubuk kopi.
Kandungan yang terdapat pada bubuk kopi bisa menghilangkan aroma tidak sedap pada sepatu. Caranya dengan menaburkan bubuk kopi ke dalam sepatu, bisa dilakukan sebelum dan/ atau sedudah memakai sepatu.
Bahkan ketika saya berkunjung ke sebuah rumah sakit saya lihat di beberapa sudut terdapat bubuk kopi yang ditaburkan. Mungkin untuk menghemat biaya pengharum ruangan. Hehehe....!!!
Di kasus lain saya pernah memperhatikan ibu-ibu yang baru selesai menyiang ikan melumuri tangannya dengan bubuk kopi sebelum mencucinya dengan sabun.
Perlu diketahui bubuk kopi yang digunakan harus murni, jangan gunakan kopi sachet-an karena biasanya kopi sachet sudah dicampur dengan bahan lain seperti gulu, krim dan susu.
Sekian dulu cerita tentang bubuk kopi, semoga bermanfaat bagi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar